Ads 468x60px

Rabu, 09 Mei 2012

Insentif Diberikan Kalau Dirakit di Tanah Air



Jakarta, Automotive Blog - Pemerintah Indonesia berniat menyiapkan insentif fiskal bagi mobil hibrida di Indonesia agar harganya lebih terjangkau. yang dnilai bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak. Kendati demikian, pemerintah punya persyaratan, insentif khusus diberikan bila mobil tersebut dibuat di dalam negeri. Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yuhoyono mengikut presentasi mobil hibrida Toyota di Komplek Istana Presiden, Jakarta kemarin petang (8/5/2012).


Idealnya kalau dirakit sini tentunya harus diberi keringanan pajak. Dengan demikian perbedaan harga tidak terlalu tinggi

Saat ini harga mobil hibrida di Indonesia Toyota Prius dan Camry lebih mahal 30 persen dibandingkan bila menggunakan mesin konvensional. Sementara itu, di beberap[a negara, untuk mendorong konsumen membeli mobil hibrida (harganya memang lebih mahal dibandingkan mesin bensin) , diberi insentif berupa pemotongan pajak.

Komponen lokal
"Idealnya kalau kalau dirakit dirakit di sini, tentunya harus diberi keringanan pajak. Dengan demikian perbedaan harga tidak terlalu tinggi perbedaannya," komentar Hidayat, dilansir Antara semalam. "Diperlukan formulasi khusus agar mobil hibrida harga lebih terjangkau," tambahnya.

Dijelaskan, kebutuhan Indonesia atas mobil hibrida dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan mutlak. Termasuk kesiapan pemerintah menggulirkan program Low Cost and Green Car yang tahun ini kabarnya siap berjalan.

"Kalau mobil hibrida dan LCGC bisa diproduksi di sini dengan menggunakan komponen lokal 80-90 persen, efek dominonya banyak," beber Hidayat.

Menperin menegaskan, meski berteknologi tinggi, produksi mobil hibrida bisa ditarik masuk ke Indonesia dengan target kandungan lokalnya juga banyak. Para prinsipal otomotif global bisa melakukan survei untuk mengetahui jenis mana yang potensial, setelah baru diproduksi.

"Mereka bisa produksi beberapa tipe yang memang punya pasar di sini. Tapi saya ingatkan, kandungan lokal dan konsep mobil ramah lingkungan (green car), serta rumusan insentif pajak dari Menkeu - juga dapat diberikan untuk mobil murah dan mewah," lanjut Hidayat.

Pemerintah Indonesia kini gencar mengembangkan mobil "hijau" (emisi rendah) dan irit bahan bakar. "Mobil dengan kriteria seperti itulah yang sekarang mau diakomodasi oleh pemerintah dan diharapkan industrinya bada di sini dan bukan impor," tutup Hidayat.


Sumber : KLIK DISINI

0 komentar:

Posting Komentar