Jakarta, Automotive Blog - Semakin dekat dengan dimulainya kebijakan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan - menaikkan batas uang pangkal (DP) kredit kendaraan bermotor - membuat para pelaku bisnis otomotif nasional bertambah galau. Kali ini, perkiraan berasal dari pemain kendaraan niaga, yaitu PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).
"Sampai semester pertama (Januari-Juni 2012) berkakhir, kami rasa setidaknya bisa menjual 17.000 unit. Jumlah ini sesuai dengan target kami tahun ini yang dipatok 35.000 unit sampai Desember," beber Santiko.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI mengatakan, sama seperti kendaraan penumpang, tak kalah rentan mengalami penurunan akibat kebijakan tersebut adalah kendaraan komersial ringan. "Mereka adalah konsumen pikap dan truk ringan dengan modal yang tidak begitu kuat," beber Santiko di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan hari ini.
Untuk segmen kendaraan niaga kategori III dan seterusnya, justru agak kebal. Saat ini mayoritas konsumen Hino - pemimpin pasar di segmen truk kategori III - mengeluarkan DP sekitar 20 persen. "Konsumen truk besar - kategori III - adalah perusahaan dengan modal cukup kuat. Mereka terlalu pusing dengan kebijakan tersebut," beber Santiko.
Penjualan
Untuk penjualan, Hino mengaku terus mencatatkan pertumbuhan selama empat bulan pertama tahun ini. Periode Januari-April 2012, Hino berhasil mencatatkan peningkatan ritel 19 persen atau sudah mencapai 11.717 unit.
"Pada semester pertama (Januari-Juni 2012) berkakhir, kami sudah bisa menjual 17.000 unit. Jumlah ini sesuai dengan target kami untuk tahun ini yang dipatok 35.000 unit sampai Desember," beber Santiko.
Agar terget bisa dicapai, HMSI juga terus memperluas jaringan pemasaran dan layanan purna jual di seluruh Indonesia. Sampai kini, Hino telah memiliki 114 dealer 3S, 148 jaringan servis dan 1.529 toko penjualan suku cadang. "Sampai 2015, kami bertekad mendongkrak jaringan menjadi 170 dealer 3S, 270 bengkel resmi dan 1.700 toko suku cadang," tutup Santiko.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar