Jakarta, AutomotiveBlog - Rencana pemerintah Indonesia menggulirkan program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) tahun ini diprediksi meledak. Dengan catatan, pemerintah segera mengeluarkan peraturan sehingga agen tunggal pemegang merek (ATPM) bisa produksi dan menjualnya.
"Jika program digulirkan mulai semester pertama tahun ini, penjualan produk LCGC akan mencapai 100.000 unit sampai akhir tahun," komentar Vivek Vaidya, Vice President Automotive & Transportation Practice -Asia Pasific Frost & Sullivan di Jakarta, hari ini (17/1/2013).
Penjualan Mobil naik, asal...
Peluncuran program LCGC tahun ini juga akan berpengaruh besar terhadap proyeksi penjualan mobil nasional tahun ini yang diprediksi 1,2 juta unit, naik 7,5 persen dari sebelumnya (2012) 1,116 juta unit. Dilanjutkan, jika diurai penjualan mobil penumpang tahun ini naik jadi 840.000 unit dari tahun lalu hanya 780.500 unit. "Sedangkan kendaraan komersial tahun ini akan naik 7,3 persen menjadi 360.000 unit," lanjut Vivek.
Dua produk LCGC yang sudah siap diproduksi dan dipasarkan datang dari Toyota dan Daihatsu dengan Agya dan Ayla. Si kembar ini sudah diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), September 2012.
Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, jika menyampingkan proyek LCGC yang belum ada kejelasan, prediksi penjualan mobil tahun ini akan stagnan. "Prediksi kami pasar tahun ini hanya 1,1 juta unit saja melihat beberapa kondisi yang mungkin menekan pasar," beber Jongkie.
Dijelaskan, kenaikan upah minimum pegawai di awal tahun, rencana kenaikan tarif dasar listrik dan pelemahan rupiah terhadap dollar AS dipastikan akan mendongkrak harga jual mobil. Dari pantauan KompasOtomotif setidaknya Toyota, Daihatsu dan Suzuki sudah mengerek harga jualnya Januari ini.
"Kenaikan harga mobil pasti menekan daya beli, orang jadi menunda untuk membeli mobil, tapi makro ekonomi, GDP kita masih baik dan LCGC memberikan harapan kalau pasar masih bisa tumbuh," beber Jongkie.
SUMBER
Reade more >>
Kamis, 17 Januari 2013
Nasib SUV Lambo dan Bentley Akan Diputuskan Pada Tahun Ini
Tag
News
Detroit, AutomotiveBlog - Stephan Winkelmann, Chief Executive Officer Lamborghini akan memutuskan tahun ini apakah akan melanjutkan proyek sport utility vehicle (SUV) perdana Urus. Finalisasi studi terus dilakukan dalam beberapa bulan ke depan, jika diputuskan jalan, maka Urus mulai dipasarkan 2017.
"Akhir tahun ini akan ada keputusan pastinya. Tidak ada penundaan sampai saat ini, karena memang rencana peluncuran baru terjadi 2017. Tapi, nanti akan dipastikan lagi apakah tetap menggunakan target itu (2017) atau ada yang baru," komentar Stephan Winkelmann dilansir inautonews (16/1/2013).
Jika jadi diproduksi, Urus akan menggukanan beberapa pilihan platform seperti Bentley EXP 9 F, VW Touareg, Porsche Cayenne atau Audi Q7. Mesinnya mendapat pasokan dari Bentey, 6.0 liter W12 atau 4.0 liter V8 dengan estimasi banderol 200.000 dollar Amerika Serikat (Rp 1,9 miliar).
Bentley
Di sisi lain, merek premium Inggris-yang masih satu grup dengan Lamborghini-Bentley tengah menanti produksi SUV perdananya dalam beberapa pekan ke depan, disampaikan CEO Wolfgang Schreiber. Mobil ini pernah mejeng di ajang Geneva Motor Show tahun lalu dengan model konsep EXP9 F.
Schreiber berharap kelahiran SUV perdana Bentley ini bisa mendongkrak penjualannya dengan kontribusi sekitar 3.000-4.000an unit dengan banderol 140.000 euro (Rp 1,7 miliar) per unit. Tahun ini, Bentley Motors berharap bisa mendongkrak penjualan sampai dua digit, yang tahun lalu terjual 8.500 unit atau naik 21 persen berkat adanya peningkatan pasar di AS dan China masing-masing 23 persen.
"Tidak ada alasan untuk tidak memaksimalkan momentum ini," tegas Schreiber. Untuk menopang penjualan ini, Bentley akan menambah jumlah jaringan pemasaran 22 persen dalam dua tahun ke depan menjadi 215 lokasi di seluruh dunia. Tahun lalu, jumlah dealer baru naik 10 persen.
SUMBER
Reade more >>
Langganan:
Postingan (Atom)